Kisah Duka Keluarga Pasien yang Bayinya Meninggal di RSUD Bantaeng Sulsel

BANTAENG - Keluarga pasien sangat kecewa dengan pelayanan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Hal itu diutarakan oleh kakek pasien berinisial DL (48). Saat itu DL bersama keluarganya membawa anaknya yang masih balita dengan kondisi sakit untuk mendapat pertolongan pelayanan dengan baik.

Namun sayang, setelah di rawat bayinya keluarga pasien sangat kecewa atas pelayanan yang buruk. 

"Saya sesalkan perawat tidak memperhatikan pasien yang kondisinya kritis," katanya kepada awak media, Jumat (20/10/2023).

Kondisi cucunya yang kritis, malah mereka mendapatkan perawat tidur. Parahnya, saat dibangunkan, perawat tersebut malah marah-marah.

"Saat itu juga saya membangunkan perawat, namun yang bersangkutan tak terima dibangunkan," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa dirinya membangunkan perawat itu karena cemas karena sang cucu yang baru berusia 1 bulan itu terus menangis kesakitan. 

Baca juga:
Woku Balanga dan Tinoransak Disajikan di Java

"Saya juga meminta kepada perawat yang marah-marah di depan saya untuk membangunkan perawat yang lain. Malah dia bilang kondisi bayinya hanya baik-baik saja jangan maki cemas pak kita juga harus istirahat," ucapnya.

DL menambahkan, saat itu pihak RSUD Bantaeng menyuruh pulang karena menganggap bayi tersebut sudah sembuh. Namun saat di rumah, bayi tersebut terlihat masih sakit. 

Pihak keluarga pun kembali membawa bayi itu ke rumah sakit tersebut. Akan tetapi pihak rumah sakit tidak menerima dengan alasan full ruangan.

"Alasan mereka kamar full kata perawat ke keluarga pasien juga sempat protes kenapa begini sekali pelayanan nya Rumah Sakit Bantaeng," terangnya.

Karena protes, akhirnya bayi tersebut sempat mendapat perawatan. Namun sayang bayi itu tidak terselamatkan karena lamban penanganan dan tidak seriusnya pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan.

Hingga saat ini, pihak RSUD  Bantaeng belum menjawab atas insiden yang terjadi atas pelayanan buruk kepada pasien. (*) 

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment