Cerita Mencekamkan Dari WHO Terkait Evakuasi 31 Bayi Prematur di RS Al Shifa Gaza

  • 21 November 2023

Jakarta - PBB membuat misi gabungan ke kedua yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk bekerja sama dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, Bulan Sabit Merah Palestina sudah menyiapkan 6 ambulance untuk mengangkut bayi bayi yang sakit parah,dan di kabarkan telah mengevakuasi 31 bayi dari Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara, ke sebuah rumah sakit di Gaza selatan untuk di rawat.

Diketahui bayi-bayi prematur dan berat badan lahir rendah ini sebelumnya telah dipindahkan dari unit neonatal di Al-Shifa ke area yang lebih aman di rumah sakit, di karenakan kurangnya peralatan dan persediaan listrik yang cukup.dalam keadaan tersebut ada dua bayi yang telah meninggal sebelum di evakuasi," tulis WHO dalam laman resminya.

Tidak mau larut dalam kesedihan mereka berhasil membawa baiy bayi yang masi selamat ke unit perawatan intensif neonatal di Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emarati di Gaza selatan. Para dokter mengungkapkan bahwa semua bayi sedang berjuang melawan   infeksi serius dikarenakan kurangnya pasokan medis dan ketidakmungkinan melanjutkan tindakan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Al-Shifa
di ketahui ada beberapa bayi sedang dalam masa kritis.

WHO membeberkan untuk melakukan evakuasi yang diminta oleh petugas kesehatan dan pasien dalam misi gabungan tersebut, penting di lakukan karena RS Al-Shifa sudah tidak dapat beroperasi seperti biasa,hal ini di karenakan ada beberapa alasan yaitu kekurangan air bersih, bahan bakar, perbekalan kesehatan, makanan, dan kebutuhan kebutuhan lainnya. WHO  merasa prihatin terhadap keselamatan  dan kesehatan  pasien dan petugas  yang masih berada di Rumah Sakit Al-Shifa, dan beberapa rumah sakit lainya yang masih  berfungsi di wilayah utara hingga saat ini yang akan segera ditutup.

Diketahui Rumah Sakit Al-Shifa sebelumnya  salah satu rumah sakit rujukan terbesar dan tercanggih yang ada di Gaza, dan rumah sakit lainnya yang harus segera dipulihkan sepenuhnya untuk memberikan layanan kesehatan yang cukup.

Baca juga:
Penjelasan Mekanik soal Modifikasi Motor Bisa Bikin Tak Lolos Uji Emisi

"Operasi kompleks ini sangat berisiko tinggi hal ini di karenakan terjadi di zona konflik yang aktif, hal ini tentunya melibatkan pakar kesehatan masyarakat mengenai kelanjutan dan penilaian, spesialis logistik, dan staf keamanan dari OCHA, UNDSS, UNMAS/UNOPS, UNRWA dan WHO," ujar mereka.

Kurang  lebih dari 250 pasien dan 20 petugas kesehatan di Al-Shifa masi di sana , mereka meminta agar di evakuasi segera. Mengingat kendala keamanan dan logistik yang kompleks, proses evakuasi ini tentunya akan memakan waktu.

WHO  kembali megucapkan rasa hormatnya terhadap dedikasi, profesionalisme, kemanusiaan, dan keberanian para staf kesehatan yang terus merawat pasien walaupun dalam kondisi yang cukup sulit dan tidak masuk akal.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment