Menjadi orang tua baru adalah pengalaman yang menyenangkan sekaligus menantang. Ya Moms, melihat anak lahir sehat merupakan kebahagiaan setiap orang tua, namun bagaimana merawatnya agar tumbuh kembangnya selalu optimal, menjadi tantangan tersendiri.
Orang tua baru mungkin kerap mendengar masukan dari keluarga yang sudah lebih berpengalaman. Namun terkadang masukan yang diberikan tak sesuai anjuran dokter sehingga membuat orang tua bingung. Anda juga mengalaminya, Moms?
Nah dalam kasus semacam itu, Anda dan suami perlu tegas kepada orang di sekitar. Beri tahu bahwa gaya parenting yang Anda dan suami lakukan mungkin tidak sama dengan cara yang dulu mereka lakukan, namun itu semua sudah berdasarkan anjuran ahli. Sebab ilmu pengetahuan terus berkembang, termasuk pengetahuan soal pola asuh anak.
Nah, dikutip dari The New Age Parents, berikut kesalahan yang kerap dilakukan orang tua baru dalam mengasuh anak.
Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orang Tua Baru
1. Tidak Tegas pada Lingkungan
Bayi baru lahir membutuhkan durasi tidur yang panjang, yakni sekitar 15-17 jam sehari. Bayi juga perlu dibangunkan tiap 2 jam sekali untuk menyusu karena ukuran lambungnya masih kecil. Kebutuhan itu harus dipenuhi agar tumbuh kembangnya optimal.
Di sisi lain, bayi juga mudah terbangun saat ada kebisingan di sela-sela tidurnya atau merasa tak nyaman. Mengingat, ia terbiasa berada di dalam rahim yang sunyi dan hanya seorang diri.
Oleh karena itu, saat kakek, nenek, atau saudara yang lain berusaha selalu membangunkan si kecil, atau mengajaknya bermain terlalu lama hingga bayi tampak lelah, tak perlu ragu untuk mengingatkan mereka bahwa bayi Anda butuh tidur, Moms. Penting juga untuk mengkomunikasikan secara berkala gaya parenting yang Anda dan suami yakini agar keluarga dan kerabat dapat saling memahami dan saling mendukung.
2. Membandingkan Tonggak Pertumbuhan Anak
Banyak ibu baru yang tergabung dalam berbagai komunitas parenting di sosial media seperti Instagram, Tiktok, hingga grup WhatsApp dan Telegram. Awalnya mungkin menyenangkan karena ibu jadi tahu banyak hal yang sebelumnya sangat awam baginya.
Namun saat ibu-ibu lain mulai menceritakan tumbuh kembang anak mereka, secara tak sadar Anda mungkin akan membandingkannya dengan si kecil. Terkadang hal itu membuat ibu cemas. Padahal anak masih dalam tonggak perkembangan yang sesuai menurut anjuran IDAI dan Kemenkes.
Moms, jika Anda ragu atau khawatir dengan tumbuh kembang si kecil, segera konsultasikan ke dokter. Hindari komunitas yang justru menambah beban pikiran, ya.
Baca juga:
KOPNUSPOS Gelar Acara Gathering Bersama Anggota dan Calon Anggota Prioritas di Kota Palembang
3. Terbebani oleh Nasehat
Seperti yang telah disebutkan di atas, Anda dan suami mungkin sering mendapat nasehat dari orang-orang terdekat seputar pola asuh. Nasehat yang terlalu banyak terkadang membingungkan dan membuat ibu tidak percaya diri. Padahal tidak semua nasehat itu benar.
Oleh karena itu, percayailah insting Anda, dan selalu berkonsultasi pada ahli seperti dokter spesialis anak, konsultan laktasi, hingga psikolog jika Anda membutuhkannya.
4. Kurang Komunikasi dengan Pasangan
Sejak menjadi orang tua baru, terjadi perubahan besar pada rutinitas sehari-hari. Durasi tidur juga biasanya sangat kurang, dan sangat jarang menghabiskan waktu berdua dengan suami.
Padahal, dalam kondisi yang tidak ideal semacam itu, dukungan pasangan satu sama lain justru penting untuk menjaga hubungan tetap sehat. Sebab kelelahan dan kurang tidur sangat mudah memicu emosi dan kesalahpahaman, Moms.
Oleh karena itu, The New Age Parents menyarankan agar Anda dan suami tetap menyempatkan diri memberi penghargaan satu sama lain. Berikan perhatian penuh pada pasangan, meski hanya beberapa menit saja.
5. Lupa Memperhatikan Diri
Adalah wajar jika ibu baru selalu mengkhawatirkan bayinya. Terkadang kesibukan itu membuat ibu jadi lupa mandi, memiliki kualitas tidur yang buruk, tak sempat merawat diri, hingga makan tidak teratur.
Padahal ibu menyusui membutuhkan asupan makanan lebih tinggi agar produksi ASI-nya lancar dan kualitasnya baik. Kurang tidur juga bisa membuat ibu stres dan bisa berpengaruh pada bayi.
Karena itu, sesekali ibu perlu memberi waktu untuk diri sendiri alias me time. Me time bisa dilakukan dengan berbagai cara, sesuai apa yang ibu sukai. Mulai dari perawatan di salon, baca buku, olahraga, dan lain-lain.
Jangan lupa mengisi ulang baterai sendiri agar siap hadir lagi bersama si kecil. Anda juga dapat bekerja sama dengan suami untuk memberi waktu me time bergantian.
Comments (0)
There are no comments yet